1.22.2009

Memanfaatkan sampah rumah tangga

Membuang Sampah atau Mengelola Sampah?

Seiring kemajuan zaman, semakin bertambah banyaknya penduduk bumi maka semakin banyak pula sampah yang dihasilkan? Jika tidak percaya, tengoklah ibu-ibu atau malah anda sendiri yang belanja ke warung. Perhatikan, apa saja yang dibawa pulang selain barang belanjaan! Kantong kresek besar, bungkus tempe/ tahu/ bumbu-bumbu. semakin banyak barang belanjaanya maka semakin banyak pula sampah yang dibawanya pulang untuk tong sampah di rumahnya. Belum lagi setelah selesai memasak kita bisa temui potongan sayur yang tidak turut dimasak, kulit buah, sayur basi, nasi basi, sisa makanan yang tidak habis dimakan.

Semua hal itu membuat saya bingung harus bagaimana. Terus terang saya sering merasa sungkan membuang sampah terutama makanan basi ke tong sampah. Perasaan sungkan ini saya tujukan untuk pak sampah (maksud saya bapak pengangkut sampah). Sampah itu kan bau, kotor, belum lagi kalau sudah membusuk. Aduuh, semakin tidak nyaman saja hati ini. Pikir saya masak barang kaya gini mesti diangkut-angkut, mana bau, kotor, lembek, juicy (hehe berair kan sudah busuk)!

Sampah terbagi menjadi 2 jenis yaitu sampah basah (organik) dan sampah kering (anorganik). Sampah basah biasanya terdiri dari sampah dapur, potongan sayur, sisa makanan, sayur basi, kulit buah, dll. Karena asalnya yang dari makhluk hidup tentu saja sampah-sampah ini bisa membusuk dan kembali menjadi tanah. Sedangkan sampah kering bentuknya beragam misal
1. plastik (gelas/botol air mineral, botol kosmetik, tas kresek),
2. bungkus sabun deterjen/minyak goreng/pewangi pakaian,
3. kertas (koran, kardus),
4.kaca (barang pecah belah), dll.
Plastik dan seluruh variannya membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa diproses alam, sekitar 200-400 tahunan. Jika dibakar bukan saja asapnya mencemari udara bahkan bisa menyebabkan kanker paru-paru.

Bagaimana mengatasinya?

Sebenarnya kita tidak perlu membuang sampah terutama sampah basah atau sampah organik sampai begitu jauhnya ke TPA/TPS. Jika kita mau sedikit repot cukup kita buat lubang di tanah dan diberi penutup dengan beton yang bisa diangkat. Nah...setiap kita membuang sampah basah terutama sampah dapur kita bisa membuangnya ke lubang tersebut. Setelah lubang penuh kita biarkan sampai sebulan lebih agar sampah membusuk dan kembali menjadi tanah yang menyuburkan. Kita bisa menggunakan kompos dari sampah itu setelah sampah berubah menjadi tanh hitam, tidak berbau dan tidak panas. Selagi kita menunggu proses tersebut kita buat lagi lubang tanah di tempat lain dan begitu seterusnya.

Memilah sampah yuuk!

Sampah kering seperti plastik, botol/gelas air mineral banyak dicari oleh pemulung. Biasanya mereka akan menjualnya ke tempat pengepul karena benda-benda seperti itu bisa didaur ulang. Alangkah baiknya bila kita mau menyisakan sedikit waktu kita untuk memilah sampah. cukup Sediakan dua tempat sampah untuk dua jenis sampah tersebut. Sehingga para pemulung itu bisa dengan mudah mengambil barang yang mereka cari tanpa harus mengkorek-korek gunungan sampah kita.
Selain itu sebenarnya kita juga bisa berkreasi membuat kerajinan tangan dari bungkus sabun misalnya. Dibuat menjadi tas belanja, dompet, bunga hias, tikar, dan lain-lain. Bahkan diberbagai kota kegiatan seperti itu telah mendatangkan penghasilan tambahan yang tidak sedikit.