8.23.2009

Pare dan Melonku Mulai Berbunga

Senang rasanya pohon pare dan pohon melon yang kutanam sebulan yang lalu (atau lebih, lupa-lupa ingat) mulai berbunga. Bunga pohon pare yang mengembang ada 4 bunga, dan masih ada banyak bakal bunga. Yah kalau bisa jadi buah semua kan lumayan bisa di panen, dioseng dan dinikmat serta kalo ada lebihan sedikit bisa dibagikan tetangga (suami gak doyan pare, alasan klasik, pahit!). Sementara melonku ini melon emas, jadi aku sangat berharap dan mewanti-wanti anakku untuk tidak memetiknya bunganya.

Pertama kali mengembang bunga pareku lalu layu dan gugur, yang kedua juga bernasib sama yang ketiga dipetik anakku, Sekar. Baru yang keempat ini yang bisa diambil gambarnya. Deg-degan bisa selamat sampe berbuah nggak ya? soalnya pohonnya sendiri masih kecil, dan ditanam di pot jadi sepertinya kurang meyakinkan. Apakah pohon pareku mendapat kecukupan gizi? Selain itu potnya juga kuanggap terlalu kecil. Tapi karena lagi bokek, terpaksalah mereka kubetah-betahkan denganpot-pot mereka.

Pohon melonku juga bernasib sama, mereka berbunga sekitar 2-3 bunga sudah mengembang. Alhamdulillah bunganya nggak rontok tapi setelah mekar indah sorenya layu dan tidak gugur.
Kedua pohon ini bunganya berwarna kuning, dan besarnya hampir sama.

Setiap hari kusiram dengan air cucian beras, kadang dengan mol yang diencerkan sangat encer.


Cepat berbuah ya ... nak, buat iri para tetangga :)

8.07.2009

Soto Sokaraja

Beberapa hari yang lalu, aku sempatkan membuat soto sokaraja. Walau sempat diinterupsi dengan sakit gigi yang mendadak kambuh sampai menangis bombay segala. Selain itu aku juga lagi kangen sama negara ngapak, tempat aku dilahirkan dan dibesarkan. Selain itu memang pernah kepikiran untuk membuat soto yang segar daripada beli soto terus. Kebetulan aku suka beli soto madura yang seger rasanya. Terus selain itu karena aku punya tetangga2 yang baik hati yang suka berbagi masakan sekedarnya jika kebetulan masak berlebih. Nah berikut resepnya...

Bahan:
Ketupat
Soun, rendam air dingin hingga lunak.
1/2 kg Daging ayam bagian dada mentok
Kubis pilih yang kecil aja.... diiris lembut kayak mi
Tauge (beli aja 500 perak) bagusnya yang pendek diseduh air panas sampai layu, tiriskan.
Kerupuk merah
Bawang merah goreng
daun bawang dan daun seledri diiris halus
kecap

Bumbu yang dihaluskan
10 butir bawang merah
6 siung bawang putih
1 ruas kunyit
1 ruas jahe
1 sdt merica bulat
1 sdm ketumbar
4 kemiri
pala secukupnya

Bumbu pelengkap
4 helai daun salam
1 btg serai ambil bagian putihnya, memarkan
2 cm lengkuas
garam dan gula jawa secukupnya

Sambal
1 ons kacang tanah digoreng,
10 buah cabe rawit merah, rebus
1 siung kecil bawang putih, rebus
semuanya diulek

cara membuat
Ayam direbus bersama air satu panci
Bumbu yang dihaluskan, digoreng terlebih dahulu sebelum diulek. baru dimasukkan ke dalam air kaldu yang mendidih. Masukkan bumbu pelengkapnya sekalian. Cicipi tambahkan gula atau garam bila perlu.

Cara penyajian:
Iris ketupat secukupnya, masukkan soun, tauge, kubis, taburi irisan daun bawang dan seledri, taburi bawang merah goreng, siram dengan kuah mendidih (jangan cuma hangat). Remas kerupuk merah diatasnya. Sajikan bersama sambal kacang. bila masih kurang pedas tambahkan sambal rawit sendiri (cabe rebus diulek). Beri kecap bila perlu.

Setelah puas dengan hasil masakanku, giliran para tetangga kanan, kiri, depan rumah turut mencicipinya. Enak... katanya.