2.26.2009

Pegagan yang berkhasiat Tapi tak Banyak dikenal

Pertama aku tau pegagan dari internet, banyak yang menggembar-gemborkan khasiat pegagan yang luar biasa. yang bisa dibuat jus, dibuat lalapan sama orang desa atau sejak zaman dahulu kala sudah di ketahui manfaatnya. Tapi lucunya, ibuku yang besar di desa mlusuk (maksudnya agak tertinggal gitchuu..) justru gak tau. bentuknya aja gak tau, mungkin tau wujud tapi gak tau namanya kalee yaa... waktu ku jelaskan nama-nama daerahnya yang ini itupun tetep gak ngeh. :f ya udah.
Setelah tau dan yakin sama wujud pegagan, aku mulai hunting ke lapangan, terutama ke taman kyai Langeng. Ternyata pegagan ini memang bisa tumbuh dimana-mana, bahkan yang di Kyai Langgeng daunnya bisa lebar-lebar banget. Enggak sampai selebar daun pisang siyy :D
cuma ukurannya memang tidak selebar yang ada di lapangan biasa ;)

pegagan diantara semak penghias tanah. subur banget kan?


Aku sempat mengambil beberapa sulur (karena pegagan ini tumbuhnya merambat), dan menanamnya dipot. GAmpang kok! cuma berselang beberapa hari, tumbuh segar. Cuma sayang, karena tempatnya terbatas jadi hasilnya cuma sedikit, cuma segenggam. Aku gak berani memanennya habis kalo dipetik langsung gundul dong! :d


And...unfortunatelly... karena sering ditinggal sampe berhari-hari jadi gak keurus, gak ada yang nyiram siy... akhirnya kering deh... :(

Tapi sebenarnya apa aja sih manfaat atau khasiat dari pegagan ini. Yuk kita kulik bareng :)

Dari yang kubaca di www.iptek.net.id, pegagan bisa dijadikan untuk obat batuk, campak, wasir, cacingan, amandel, sakit tenggorokan, hepatitis, menambah nafsu makan, bisul, gigitan ular dll.

Untuk penyakit kulit bisa diambil daun segarnya, ditumbuk lalu diborehkan di bagian yang bermasalah.
Untuk penyakit lainnya, bisa dikonsumsi mentah sebagai lalapan, atau dijus, atau direbus dulu baru dimakan atau diambil airnya. Asal tidak berlebihan tentu masih aman dikonsumsi. Karena memang khasiatnya bagus bila dikonsumsi.
Kalo dibikin lalapan segar, bisa bikin badan kita seger, membersihkan darah, memperbaiki empedu yang otomatis membantu sistem pencernaan (Ciyye kayak yang ahlinya gitchu..., yah ini kan kata para ahli dan bukti dari warisan nenek moyang kita) ;)

Emang sih kalo kata dr. TAn Shot Yen yang biasa ada di rubrik konsultasinya Tabloid NYATA (gak lagi iklan loh) sebenarnya makanan yang baik kita makan adalah sayuran yang masih mentah dan segar, karena gizinya masih utuh dan lambat dicerna oleh tubuh kita sehingga memberikan efek kenyang dan bertenaga yang lebih lama. Gak percaya? liat tuh sapi, kambing, kuda dll mereka cuma makan rumput tapi apa pernah yang namanya masuk angin? :D

Eit..! kok jadi menyimpang dari topik pegagan kita yah? kalo misal dibikin teh bisa membantu mengeluarkan cacing dari tubuh kita, mimisan, menurunkan panas.

Rasanya juga gak jelek-jelak amat, khas sayur mentah gitu. pait-pait dikin tapi gak bikin mual kok. Yah seimbanglah dengan khasiatnya, malah tinggi khasiatnya daripada rasa gak enaknya. Suer!! aku pernah nyoba sekali langsung petik di taman, kucuci pake air minum yang kubawa, trus tak kunyah kayak kambing ngunyah rumput gitu. not delicious but fine.

Sebenarnya sudah saatnya bagi kita untuk kembali ke makanan asli kita sebagai makhluk hidup sebagaimana makhluk hidup lainnya. Harimau makan daging, kambing makan rumput segar, manusia sebagai pemakan segala mestinya bisa menyontoh dari makhluk hidup lainnya. Tentu kita yang diberi akal pikiran bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian yang ada di muka bumi ini. (Ye.. sok filsafat banget ya).

Semoga bisa diambil manfaatnya ya?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar