2.27.2009

Saat Bidadariku Lahir

Mengenang saat pertama kali Sekar lahir ke dunia, rasanya benar-benar suatu mukjizat. Aku gak merasa pernah melakukan apapun sehingga ketika tau-tau ada seorang bayi merah hadir diantara aku dan suamiku. Keluar dari perutku diawali dengan sakit yang tiada tara. Gak tau mesti gimana dengan perut sebesar itu untuk menahan sakitnya. Alhamdulillah bidanku memang manusia kiriman Allah untukku. Beliau dengan bijaknya mempersilakan kalo aku mau jerit-jerit atau mau nangis kenceng buat menahan sakitnya. Padahal itu malem-malem. Kan ada tuh bidan yang malah dengan sangat tidak berperikemanusiaan malah ngomong " bikin diam-diam, mau ngelahirin ribut ngganggu orang lain" :@
walhasil aku semaleman jerit-jerit. Sebelumnya sama dokter kandungan aku diaba-abani untuk operasi caesar. Tapi aku gak mau, n berdoa percaya kalo Allah SWT mau mengabulkan doaku supaya gak operasi. Bayangkan 3 juta lebih buat ngeluarin orok doang. sempat mikir "Ya Allah, Kau sudah memasukkan dalam tubuhku seorang makhlukMu, tolonglah keluarkan ia dari rahimku sebagaimana takdirMu" :y
Alhadulillah, Allah sungguh Penyanyang dan tak pernah ingkar janji. Melalui seorang teman, Allah kabarkan ada seorang Bidan mbeling (kabarnya,bidan ini kurang disukai dokter kandungan,karena banyak pasien yang lari ke bidan ini bgt di suruh operasi) yang taat beribadah, kuat sholat malamnya, Bu Hj. Siti Chasanah.
Bu Siti ini dengan entengnya malah bilang, "pendarahan apa, tak jait sisan" setelah aku sukses melahirkan. Memang kadang-kadang dokter kandungan suka ada yang ambil jalan pintas, gak mau telaten nanganin kelahiran yang agak bermasalah. Jangan marah loh yang jadi dokter kandungan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar