4.05.2009

Panen Kompos

Setelah hampir dua bulan mengolah sampah dan mematangkan olahan sampahku menjadi kompos, kemarin aku mulai memanen hasilnya. Kebetulan saat aku sedang mengaduk aduk panenan komposku yang punya kontrakan melihatku. Beliau sempat tanya-tanya dan sempat menanyakan cara membuat kompos itu dan terbuat dari apa. Aku menjawab dari sampah dapur dan menjelaskan cara pembuatannya. Mudah-mudahan beliau tertarik, meski sebentar lagi aku bakal pindah kontrakan.

Hasil komposku pun berwarna hitam, tidak berbau dan suhunya telah dingin. Namun masih ada sebagian kecil sampah yang belum hancur menjadi tanah dan ada pula yang menggumpal. Sampah yang belum hancur kukembalikan lagi ke komposter dan kucampurkan dengan sampah baru dengan ditambahkan mol. Pada komposku ini pun masih ada makhluk kecil-kecil tapi bukan belatung. Jadi setelah kupisahkan kompos yang telah halus aku siram mol lagi sampai lembab dan kututup. Biar mantap saja.

Lumayan dari sekeranjang tempat sampah penuh aku memanen kompos sekitar sekaleng cat ukuran 5 kilo. Itupun tidak kutekan. Kalau dipikir-pikir sedikit. Soalnya kompos itu aku buat dari sampah sayuran selama sebulan. Aku memang lagi rajin-rajinnya mengompos sampah dapurku supaya kelak di rumahku yang baru aku sudah siap menanam sayur-sayuran dengan media kompos buatanku, kalau perlu menanam buah dalam pot.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar