3.11.2009

abu thalhah ra dan kebunnya

Suatu siang seorang shahabat nabi sedang sholat, namanya Abu Thalhah ra. Saat itu kebetulan ia sedang berada di kebunnya yang luas lagi subur, dengan pepohonan yang rimbun daunnya suasananya sungguh sejuk. Selagi sholat tiba-tiba datanglah seekor burung dan hinggap di sebuah dahan pohon. Burung itu nampak riang karena dari mulutnya tak henti-hentinya bersiul-siul dengan merdunya. Perhatian Abu Thalhah jadi terpecah ia menikmati suara kicau burung itu dan mengagumi kebesaran Allah SWT yang telah menciptakan burung dan memberinya suara yang sangat merdu. "masya Allah, sungguh merdu nyanyian burung itu, sungguh Engkau Maha Indah yang telah menciptakan burung dan memberinya suara yang merdu" dalam hati Abu Thalhah membatin. burung itu meloncat-loncat di dedahanan dan masuk ke dalam rimbunnya dedauanan pohon-pohon. Tiba-tiba burung itu berkicau ribut sekali. Suaranya berubah menjadi panik diiringi gemerisik daun-daun dan ranting-rantingnya. Abu Thalahah yang semula menikmati suara merdu itu menjadi bingung dan menjadi lupa pada jumlah rakaat sholatnya. Astaghfirullah, sudah sampe mana aku ini, kurang berapa raka'at lagi aku harus mengerjakan sholatku?" batin Abu Thalhah kaget dan merasa sangat menyesal. Namun ia tetap meneruskan sholatnya dan tak lupa sujud sahwi sebelum mengakhiri sholatnya.

Setelah sholat bergegas ia keluar dari kebunnya dan kembali ke perkampungan penduduk. ditujunya Rumah Rasulullah SAW yang terletak di samping Masjid. "Assalamualaikum ya Rasul Allah." Abu Thalhah memberi salam di depan rumah Rasulallah SAW. "Wa'alaikum salam, siapa?"
"Ana ya Rasulallah, Abu Thalhah." jawab Abu Thalhah dari luar.
" Masuklah!"
Rasulullah membuka pintu dan mempersilakan Abu Thalhah masuk, dijabatnya tangan Rasulullah erat.
"Ada apa gerangan? wajahmu begitu gelisah!" tanya Rasulullah SAW dengan penuh perhatian.
Lalu Abu Thalhah menceritakan kejadian di kebun tadi hingga ia menjadi lupa pada sholatnya. "Oleh karena itu ya rasulullah aku hendak mewakafkan kebunku itu untuk fi sabilillah, karena kebunku itu telah membuatku lalai dengan sholatku. Gunakanlah sekehendakmu!" kata Abu Thalhah mengakhiri ceritanya.
Rasulullah sangat gembira dengan sikap Abu Thalhah, dan mendoakan Abu Thalhah agar Allah menerima sedekah Abu Thalhah dan mengampuni kelalaian sholatnya tadi.
Akhirnya Abu Thalhah pulang ke rumahnya dengan hati lapang dan ringan karena terlepas dari perasaan berdosa akibat lalai saat sholat.

Begitulah seharusnya seorang yang beriman, harta dan kekayaan tidak boleh membuatnya lupa dan lalai dalam beribadah pada Tuhannya. Karena Allah adalah yang mencipatakan segala sesuatu di dunia tidak seharusnya kita lalai menyembahNya. Sebagai salah satu terima kasih kita pada Allah yang telah memberi kita kenikmatan yang tak terhitung jumlahnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar